Kamis, 20 September 2012

Hadiah untuk Bapak

Malam itu hujan deras sekali. Cemas aku intip dari jendela ruang depan, demi melihat genangan air di depan rumah. "Duh, airnya mulai naik". Aku kembali ke ruang tengah, melanjutkan belajar. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah, suaranya agak pelan. -sepertinya dia sudah menunggu agak lama. Aku segera melangkah ke daung pintu ketika samar-samar ku dengar suaranya.

"Eh, mbak Dian, masuk mbak. Ada apa ya?" Sapaku.
"Ibu ada gak, Dek?" tanya Mbak Dian. "Iyah, bentar" kataku sambil melangkah ke Ruang tengah.

Akhir dari sebuah penantian

Smsmu malam itu, masih teringiang jelas. - meski tidak kau katakan secara langsung. Tapi jelas sekali, seperti kau ucapkan sendiri, dihadapanku. Jelas, teringiang. Seperti memoar yang berulang.

Dan aku jelas sekali terluka. Sakit rasanya. Hanya menunggu waktu untuk menumpahkan air mata. Tapi tidak. Aku yang sekarang, lebih kuat menyimpan perasaan terluka. Buatku, hal ini seperti sudah biasa. Karena aku tahu, kamu berulang melakukannya. 

Sudahlah, penantian ini ku hentikan. Mungkin langit akan berkata lain dikemudian hari. 

Selasa, 18 September 2012

yang akan selalu ku ingat dari Ibu :)


ibuku bukan orang hebat,
bukan pula orang berilmu.
ibuku bukan orang yang hidup dengan bergelimang harta,
tapi bergelimang kasih sayang untuk anak-anaknya.

ibuku akan selalu melakukan yg terbaik bagi anak2nya,
yang terindah, yang "termahal", karena ga akan pernah ada yang menggantikan.

ibuku bukan orang yg banyak bicara,
tapi banyak bertindak.
bahkan dengan tindakannya aku tahu apa yang dimaksud beliau,
tanpa kata.

yang akan selalu aku ingat,
ibu selalu mengajarkan untuk selalu melihat kebawah,
dengan begitu kita akan selalu BERSYUKUR atas segala nikmat yang telah kita miliki.

jangan iri dengan orang yang punya mobil,
karena dulu kita pernah punya.
jangan iri dengan orang yang punya rumah mewah,
karena kita sudah punya, meski tak bagus, tapi sangatlah nyaman.

Irilah dengan orang kaya,
yang mampu sedekah setiap saat.
tapi kita masih mampu berbagi,bersedekah.
bersedekahlah dengan apa yang kamu punya,
walau sedikit, tapi pasti itu berarti bagi mereka yang membutuhkan.

jangan kamu menghardik anak Yatim,
sayangilah mereka, kasihilah mereka.
dan muliakanlah tamu.

Subhanallah,
Rabbi, ibuku bukanlah orang yang pandai agamanya,
bukanlah orang yang berpendidikan tinggi...
ia tak mengerti hadits-hadits,
bahkan ia tak pandai membaca Alqur'an,
tapi ia mampu menerapkan ajaran-ajaran Rasulullah...

Rabbi, jika suatu hari nanti beliau harus kembali padaMu,
tempatkanlah ia ditempat yang layak,
atas segala cintanya, atas segala do'anya bagi kami,
dan pertemukanlah kami kembali di tempat yang terIndah.

aamiin :)







*repost dari Notes FB :)

Bedanya sekolah sama kerja

My Dear Readers,

Tulisan ini sengaja gue buat saat tiba-tiba saja merasa kalo gue ini udah bukan anak-anak. i'm a worker, maaan, bukan lagi anak sekolah. (masih aja merasa muda karena umur gue masih 19, teenagers man !)

Dulu pas masih unyu-unyu (kata om Mario Tengsin) :  gue seorang pelajar, berusia 14 tahun masuk STM. Baru juga daftar, eh, udah bilang gini "eh, gue pengen banget cepet-cepet lulus sekolah !" dan waktu pun bergulir dengan cepat. jeng jeng.... gue pun lulus di tahun 2011.

Ceritanya sih, ini ada pertentangan batin gitu pas sekolah sama pas udah kerja (nyari duit sendiri). Ini sih berdasarkan pengalaman pribadi gue. Entah itu terjadi sama kalian atau gak. yang pasti sih, ini yang gue alamin. gue cm mau share, beneran, serius deh.

Senin, 03 September 2012

Goes To Semeru


Welcome Back !

I just Arrived from my long vacation. And as usual, i have a lot of stories. I wish it will be useful, moreover guides you. :)


My journey is starting from Jakarta on Pasar Senen Train Station. We booked for 14 tickets. My 12 Friends and i was waiting for our trip by Matarmaja Train on 22nd of August at 15.45 PM.
Pasar Senen Train Station

Pasar Senen Train Station

Pasar Senen Train Station - Waiting For the Train :)


While we're waiting, we met other hikers from around Jakarta, Tangerang, and Bekasi. The hikers look so different by their tall bags on the back. Because we did. This is one ways to know each other between hikers  around Jakarta. This also one ways, to spread the relations. It's very useful when we or they have any events.

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews