Kamis, 27 Desember 2012

Rindu

Aku Rindu,
Duduk di deret bangku kayu itu, di salah satu sudut Ruang R 05
Memperhatikan dengan seksama, pelajaran yang diberikan guru, -- tapi jujur saja, aku lebih sering tertidur.
Apalagi, saat mulai berceletuk, tertawa bersama memenuhi ruangan itu

Berebut bangku di Ruang E 05, berlima-lima
Bersiap untuk Praktik Elektronika,
buat rangkaian, ambil solder, lantas sibuk sekali berkutat dengan rangkaian itu

Berebut posisi paling nyaman di Ruang E 03, lantai Dua Gedung Elektronika
menunggu guru datang, sembari mengerjakan PR Kewirausahaan
atau, mengerjakan tugas lainnya

Selalu Rindu,
dengan seragam putih abu-abuku,
berlari tergesa --agar tak terlambat sampai gerbang kedua Sekolah itu

Aku Rindu,
berlari rapi memutari jalan sekolah, dengan seragam olahraga
saat derap kaki menggaung ke penjuru sekolah
dengan senandung penyemangat, saling menyemangati

           Aku Rindu Sekali,
bercengkrama berdua belas dengan teman perempuan dikelasku

          Rindu Sekali,
Berdiskusi dengan Dua lusin teman Laki-laki dikelasku

          Rindu, amat Rindu,
dengan Walikelasku di kelas satu, Guru pembimbing Industriku, yang tak pernah lelah mengingatkan Soal Tugas Akhirku --yang tak pernah ku Cetak, hingga nafas terakhirnya.

Kawan, kenangan bersama kalian selalu indah......

My Classmates






Selasa, 18 Desember 2012

My 20th Birthday wishes

Pagi !
Pagi selalu indah, Pagi selalu menyenangkan. Meskipun semalam hujan turun deras. Atau, masih mendung dipaginya. Tapi, janji pagi selalu indah. Mengantar mata-mata terpejam dari mimpi panjang, menjelang hari baru. Hari dengan janji dan harapan baru. Mimpi baru. Semangat baru. Selalu.

Pagi ini 18 Desember 2012, pagi kesekian sejak penciptaan bumi. Pagi bersejarah dalam hidup Ibuku 20 tahun yang lalu. --Ibu sedang hamil besar, menanti kelahiran Putrinya.

Today is My 20th Birthday. Usia Duapuluh. ABeGe tua, kataku pada ibu tadi pagi. Iyah, sudah Duapuluh. Saatnya meninggalkan jejak remaja. Menuju pendewasaan diri, pematangan diri. Bukan karbitan loh. Berbelas-belas perangai buruk ingin ku tinggalkan di belakang sana, berharap berpuluh-puluh kebaikan. Selalu.

Harapanku diumur setua ini dapat merengkuh kembali mimpi-mimpi yang tertunda. Aku ingin segera kuliah semester depan. Menjawab keraguan dalam diri, yang selalu datang. Mampu segera menentukan pilihan, dan mengambil keputusan-keputusan Jitu untuk melangkah ketempat yg lebih baik. Serta, selalu tahu saat ditanya "kamu mau jadi apa?" *anak kecil aja tau klo ditanya ini loh :p

My Family ?
Ibu, selalu ibu. Aku ingin selalu berperangai lembut sama ibu. Selalu ingin membahagiakan beliau. Selalu berdo'a agar tidak mengecewakan Ibu-Bapak. Anyway, sedang giat-giatnya merayu ibu supaya ngijinin naik gunung. Dan tentunya, eheemm... ibu udah nanyain kapan nih kapan....

My adventure life ?
Masih ingin bertualang, menjelajah tempat baru, dengan teman baru, dengan tujuan baru. Punya plan tahun depan ke Semeru (lagi) dan ke Rinjani, Insya Allah dapat terealisasi. Oiya, pengen banget ngadain Pendakian Massal dengan teman-teman sekantor. Kan seru tuh :)

My Carrier ?
Masih betah di Indosat. Ingin bekerja dengan baik, dapat mengaktualisasi diri, meningkatkan kinerja, serta dipilihkan atasan yang baik hati, dan menyayangi anak buahnya. Yang belum terealisasi adalah, tantangan pekerjaan baru. Kayaknya si bos masih bingung cari pengganti yang tepat buatku. Irreplaceable :p

Belajar, dan selalu belajar dari kesalahan masa lalu. Cinta-Nya tak pernah berkurang untuk membimbing hati - hati yang lemah menuju Ridho-Nya. Semoga, jalan kita selalu di Ridhoi Allah. aamiin.

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews