Kamis, 31 Oktober 2013

Magis !

Saat ada denyut kehidupan di rahimku,
mual-muntah menjadi rutinitasku.
fisik cepat lelah... badan terasa sakit.

Berebut naik Commuterline jadi hal yang harus kupastikan untuk lebih hati-hati
agar tidak terhimpit, agar tidak jatuh.

Proses ini, perasaan ini, semuanya tergambar dalam satu kata ; Magis.

Ya, kamu itu magis dalam perutku Nak. Membuatku belajar tentang banyak hal.
Aku jadi terbayang bagaimana ibuku merasakan hal yang sama saat mengandungku. Bagaimana aku, yang tadinya zigot kemudian tumbuh kembang hingga menjadi suatu bentuk yang dinamakan janin.

Perkembanganmu dalam rahimku, menyebabkan aku harus mengalami sakit. Pertumbuhanmu, membuatku mual-muntah. Ah, semua itu tak mengapa. Tak masalah Nak... karena aku tahu, ibuku pernah merasakan yang sama ketika mengandungku. Proses ini tak mudah, tapi sungguh menyenangkan bagiku.

Nak, kehadiranmu dalam rahimku telah membuka mataku lebih dalam soal ibuku. Ya, inilah mengapa kedudukan ibu lebih mulia 3 derajat dari ayah. Karena, proses kehamilan ini, awalnya saja sudah berat. Berat Nak... tapi para ibu pasti rela. Demi mendengar tangis pertamamu.

Sayang, tumbuhlah dengan baik. Tumbuhlan dengan sehat dan sempurna. Ibu akan selalu berusaha memberikan dan melakukan yang terbaik untuk Magis yang Allah anugerahkan, Allah percayakan, Allah amanahkan padaku.
Nak, jadilah anak sholih/ah, pelita mata kami, penyejuk hati kami. Aamiin ya Robbal'alamiin.

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews