Rabu, 17 September 2014

Being A Mother

Setelah sekian lama, akhirnya bisa posting lagi diblog ini. Sudah lebih dari 6 bulan gak buka, karena dalam masa cuti bersalin, terus sibuk sama ini-itu... Alhamdulillah Alhamdulillah... Iya, saya sangat bersyukur karena sudah diberkahi seorang putri cantik, yang amat sangat lucu. Ainayya Calya Salsabila. Nama itu yang diberikan Abinya untuk anak kami.

Melahirkan secara normal, dibantu bidan, didampingi suami tersayang serta adikku, adalah suatu peristiwa yang mungkin saja saat ini terbilang jarang. Ya, karena sudah jamak sekarang ini melahirkan melalui operasi sesar. Peristiwa yang membuatku merasa, sempurna.
Nay berumur beberapa Jam :)
 Hal - hal yang dulunya sempat ku sangsikan untuk aku bisa melakukannya, ternyata terbukti, aku bisa. Begadang, mandiin bayi, cuci popok, menyusui, dan berbagai pernak-pernik kesibukan menjadi ibu baru.
Nay belum bisa melihat dengan sempurna

Yak, Ibu baru. Baru belajar untuk mengalah bangun tengah malam. Baru belajar menyusui yang benar. Baru belajar me-manage waktu agar pekerjaan rumah selesai tepat dengan waktunya Nay bobo. Baru belajar segalanya.,,, begitu banyak ilmu yang aku dapat setelah melahirkan. Apalagi setelah masa cuti melahirkanku selesai, balik ngantor lagi. Tantangan lebih sulit, karena mengatur waktuku dirumah dan dikantor.

Aku bertekad untuk tetap memberikan ASI meskipun aku harus bekerja. Aku tak masalah harus meninggalkan meja untuk waktu yang tidak sebentar, hanya untuk pumping. Aku tak masalah harus bawa 2 tas untuk ASI perahku. Aku jg tak masalah bangun tengah malam untuk pumping, atau menyusui adek. Aku tak masalah harus bangun lebih pagi untuk mencuci baju Suami & Anakku. Ya.. semua itu karena Aku sudah menjadi seorang Ibu.

Saat ini, hidupku terasa sempurna. Meski aku tak punya harta berlimpah, melihat senyum Nay, rasanya gak ada yang lebih indah dari itu. There's a moment, when i see her small hand while i breastfeed her. feels like the time stopped, and my whole world is full with her. :) 

Sekarang Baby Nay udah bisa diajak bercanda. Lagi asik belajar tengkurep plus balik sendiri. Badannya makin berisi, makin mantap dipeluk. Makin sedih untuk ninggalin Nay sama eyangnya dirumah. Sedih ninggalin Nay lagi bobo dipangkuanku setelah ku susui dia, dan pelan-pelan taruh Nay di kasur kecilnya.  Aaahh.. kenapa Bayi itu menggemaskan sekali yaaa ?

Setiap pulang kantor, aku ingin cepat2 peluk Nay. Mau banget gendongin sampe bobo digendonganku. Sekalipun Nay nangisnya heboh, aku ga terganggu. Itu seperti 'hukuman' buatku karena udah ninggalin Nay seharian.

Aku sedih saat harus meninggalkan Nay untuk bekerja. Aku sedih karena harus kehilangan banyak momen sama Nay. Aku sedih saat tak melihat sendiri untuk pertama kalinya Nay dalam proses tumbuh kembangnya. Sometimes, i want her to be like this and would never be grow up. But i know, its impossible. She'll walk, she'll run, she'll be taller, she'll speak, she'll grow... 





my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews