Sekelebat, bayang-bayang mereka dalam bisik itu menggangguku. Mereka, the haters, terus berusaha mencari celah kesalahan-kesalahanku. Mulai dari datang terlambat, sampai jumlah cutiku pun mereka 'perhatian' sekali.
Ya, aku bukanlah seorang karyawan yang baik. Iya, aku sering datang terlambat. Bukan aku tak mau datang lebih pagi. Keadaannya tak memungkinkan untuk datang lebih pagi.
Aku tak pernah membayangkan, the haters selalu ada buatku. Selalu ada dalam setiap sudut-sudut ruang kerja, untuk bergosip, tentang aku.
Aku ingin tak peduli. Jelas. Karena hal ini menghambatku untuk bergerak maju. Tapi, mereka benar. Aku memang salah. Aku mungkin pantas untuk jadi bahan gosip mereka. Karena, aku sadari, aku cukup tahu diri, siapa aku.