Kamis, 27 Desember 2012

Rindu

Aku Rindu,
Duduk di deret bangku kayu itu, di salah satu sudut Ruang R 05
Memperhatikan dengan seksama, pelajaran yang diberikan guru, -- tapi jujur saja, aku lebih sering tertidur.
Apalagi, saat mulai berceletuk, tertawa bersama memenuhi ruangan itu

Berebut bangku di Ruang E 05, berlima-lima
Bersiap untuk Praktik Elektronika,
buat rangkaian, ambil solder, lantas sibuk sekali berkutat dengan rangkaian itu

Berebut posisi paling nyaman di Ruang E 03, lantai Dua Gedung Elektronika
menunggu guru datang, sembari mengerjakan PR Kewirausahaan
atau, mengerjakan tugas lainnya

Selalu Rindu,
dengan seragam putih abu-abuku,
berlari tergesa --agar tak terlambat sampai gerbang kedua Sekolah itu

Aku Rindu,
berlari rapi memutari jalan sekolah, dengan seragam olahraga
saat derap kaki menggaung ke penjuru sekolah
dengan senandung penyemangat, saling menyemangati

           Aku Rindu Sekali,
bercengkrama berdua belas dengan teman perempuan dikelasku

          Rindu Sekali,
Berdiskusi dengan Dua lusin teman Laki-laki dikelasku

          Rindu, amat Rindu,
dengan Walikelasku di kelas satu, Guru pembimbing Industriku, yang tak pernah lelah mengingatkan Soal Tugas Akhirku --yang tak pernah ku Cetak, hingga nafas terakhirnya.

Kawan, kenangan bersama kalian selalu indah......

My Classmates






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews