Senin, 23 Juli 2012

JOGJA ! (part 4) -end

Ceritanya tanpa ba bi bu, direct to the point.


Malam sepulang dari pantai Depok (cerita sebelumnya), kami bergerilya mencari wedang jahe. ke Alun-alun Cilik atau Alun-Alun Kidulwah, sayang saya ga punya gambarnya ditempat ini. Tapi, saya bisa menggambarkan sedikit tentangnya.
Kalian pernah tahu Pohon Beringin kembar ? nah, ditempat inilah pohon itu berada. 
Pohon itu telah ada sejak ratusan tahun silam, jaman kakek saya masih mengangkat bambu runcing untuk mengusir penjajah dari negeri ini. Konon katanya, bila seseorang melewati kedua pohon ini (ditengah-tengahnya) harapannya akan terkabul. Gak sembarangan lewatinnya, harus dilewati dengan mata tertutup ! 
waaw, saya belum pernah coba sih, cuma sering denger ceritanya melalui TV, atau media lainnya.

Di Alun-alun ini sangat Ramai lho. Disekelilingnya berjejer warung-warung makanan menawarkan makanan khas Kota ini. Mulai dari Mie Godhog, Gudeg, dan pastinya wedang Ronde. Itulah yang menarik kami kesini, karena Wedang Ronde. sayangnya, gak se-enak yang dibayangkan. Lagi-lagi, gagal nge-Ronde super lezat. Gak Recomended untuk makan disini. Mending cari tempat lain yang sudah dapet rekomendasi dari saudara, teman, kerabat, rekan. 

Oh iya, dialun-alun ini ada yang menawarkan penyewaan sepeda bertingkat. Sepeda yang tingginya bisa sampai 2-2,5 meter. Bertingkat. Atas biasanya 1-3 orang, bawah bisa 3-5 orang, tergantung bentuknya. Ada yang menyerupai mobil, mobilpun bermacam2. Sepedanya menarik, sangat menarik. Dihiasi lampu warna-warni, naik bersama keluarga, sahabat, atau pacar. Siapa yang tidak tertarik ? satu putaran cukup 20-30rb saja. Aku urung naik sepeda, mengingat yang diajak kesini Ibu, bulek, sepupuku dan anaknya. Haduh, rasanya tak mungkin. Kasihan lah orang-orang tua itu. hahaha
Malam itu, ketujuan berikutnya. Kami berbelanja. yap, matahari baru beranjak anggun ke peraduan. Mumpung masih sore. Dengan perhitungan dan memilih tempat belanja yang tepat, kita bisa mendapat barang yang banyak, dengan beberapa ratus ribu saja. 
Bulekku mengajak ke tempat ia biasa belanja. Tak Jauh dari Alun-alun selatan. Toko Wisnu, terletak di sebelah utara Alun-Alun Selatan. Toko ini khusus menjual Batik. Mulau dari kemeja/hem, Daster, Seprei, Rok, Baju Sarimbit (kembar/pasangan), baju anak-anak. Harganya pun, negotiable lho. Apalagi kalau belanja banyak. Dapat diskon. Meski kita gak tahu, berapa persenkah diskonnya, at least lumayan lah  :)

Saat esok adalah hari terakhirku di Jogja. Jogja nan anggun, Jogja nan ramai, Jogja nan menarik. 
Jogja nan... ah tidak ada habis dan bosannya aku membahas Jogja !
Selalu menarik, fantastis !

Hari terakhir menjelang keberangkatan esok, aku dan ibu memutuskan untuk berbelanja (lagi). ya, Mau apalagi ? bedanya, sekarang aku berdua sama bulekku. Aku memilih ke Malioboro. Kunjungan-kunjungan terakhir aku gak berkunjung kesana, bahkan hanya untuk sekedar lihat-lihat. Hanya numpang lewat.

Aku hanya membeli 2 pasang sandal, serta souvenir oleh-oleh untuk sahabat-sahabatku. Tips untuk belanja di Malioboro adalah, tawar. Tawar hingga separuh harganya. Karena memang sengaja betul pedagang disini menaikkan harga (yahh, namanya juga pedangang. hehehe). Harga bisa lebih turun kalau yang menawar bisa bahasa jawa, dan sudah paham betul isi Malioboro. Beruntung sekali aku sama bulek, dapat harga lumayan. hehehe.

Beli Oleh-oleh udah. Sekarang, sambil menuju parkiran motor, aku sambil lihat-lihat. Sekalian nostalgia. Aku selalu senang tiap kali diajak kesini. Ke pasar beringharjo yang masih satu kawasan, dulu sering kali dibelikan daster disini, sama Bapak. 

Di parkiran, beli es dawet. Suegeeer... eh tiba-tiba saya nemuin momen yang pada saat itu memang lagi rame-ramenya diberitakan. Demo minta turunkan BBM ! 
Demo BBM-2
Demo BBM-1 
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Jujur saja. aku ingin berlama-lama dsini. Jogja selalu membuatku rindu dengan segala Problema yang makin banyak sekarang. Meski bukan kampung halaman asli -karena aku tak lahir disini, tapi aku tetap merasa bahwa inilah rumah keduaku. 

Sepupuku (mbak ika), mentraktir kami untuk nge-Ronde (lagi). Aku, mbak ika, bulek, ibu, dan anaknya mbak ika, segera meluncur ke ruko depan kampung. Wah, ternyata 2 hari sebelumnya kami berjalan jauh-jauh eeehh taunya ada di depan kampung sendiri. Ronde itu minuman paling laris. Kita harus berangkat sorean, supaya kebagian. Lha, bayangkan saja, kita kelokasi pertama waktu itu pukul 8 malam, hanya toples sisa ronde-nya saja lah yang tersisa.

Warung ronde tujuan kami, ternyata sekaligus warung bakso. Rasanya, tidak buruklah. Enak (untuk dikatakan cukup). Yang baru aku tahu di warung ini, ternyata jual Ronde Dingin. Menarik, aku hampir saja pesan satu. Tapi, aku membutuhkan rasa Original sang Ronde, hangat. Sepertinya lebih pas.


Benar saja, pesanan kami masing-masing datang. Wedang Ronde, dan semangkuk bakso. Hhhhmmmm,, sruputtt....
Setidaknya, rasa Ronde ini cukup menghapus kerinduanku padanya.Dulu, aku sering minum Wedang Ronde di Alun-Alun Purworejo.  Ah, kapan-kapan ku ceritakanlah makanan Khas Purworejo, pada petualangan berikutnya :)
Wedang Ronde




Finally, Time To Go Home now. Keretaku berangkat pukul 19.00. Kami Berangkat menuju Stasiun lepas magrib. Diantar dua motor, menyusuri jalan Jogja menuju stasiun Lempuyangan.
Tiket Kereta

Ceritaku tentang Jogja, adalah hanya sepenggal kecil. Begitu banyak hal yang dapat diceritakan. Belum lagi soal Pantainya, Merapi, Gunung Kidul, Kota Gede dengan peraknya, atau, Dagadu ? 
Semoga kisahku bermanfaat ! :)

Pesan traveller : Kisahmu takkan lunas sehari. Daftar tempat-tempat yang ingin kau kunjungi, cari info mengenai Biaya penginapan, Biaya makan, serta selalu siapkan biaya tak terduga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews