Selasa, 03 Juli 2012

Impian vs Kenyataan

Dulu kita pernah bersama-sama bermimpi, tentang sebuah kehidupan yang indah. Tentang janji-janji manis kehidupan yang akan kita jalani bersama. Tentang Kepedihan yang akan kita jalani bersama. Tentang masa depan, menjadi tua bersama. Tentang aku, yang menanti kehadiranmu diambang pintu rumah kita. Tentang kamu, yang mengecup mesra keningku sebelum berangkat mencari nafkah. 

Dulu kita pernah bersama-sama bermimpi, tentang Sebuah kehidupan yang indah. Tentang janji-janji kesetiaan. Tentang kekuatan, menghadapi ujian kehidupan kita nanti. Tentang kesabaran menghadapi masalah apapun. Tentang keindahan senyum, berdamai dengan keadaan. Tentang kita, yang akan selalu bersama dalam keadaan apapun... apapun itu, Sayang. 

Belum juga mahar ditunaikan, belum juga perjalanan ini mencapai tempatnya... ternyata kita harus berpisah. Aku ke Utara, sedang engkau ke Barat. Tenggelam dengan ego. Terbungkus rasa gengsi. Tergesa dalam pengambilan keputusan. 

Kenyataannya adalah... kita harus sama-sama berjuang. Berjuang mengubur (lagi) imipian itu. Tentang aku, tentang kamu,  Tentang kita. Berjuang meniti harapan lagi, untuk tetap berdiri tegak menatap masa depan yang Indah. Berjuang meraih mimpi, mereguk asa, demi tegaknya cita-cita. Impian tak selalu akan menjadi nyata...Kenyataan itu memang pedih, tapi kita harus bisa menerima. Impian terkadang bermusuhan dengan Kenyataan. Bukan berarti kita berhenti bermimpi kan ? karena dengan impianlah... kita bersama selama itu. Dengan impianlah, kita berjuang meraihnya. Dengan Impianlah.... kita bersemangat. 

Bila cinta kita adalah karang, maka sesungguhnya ombak sebesar apapun karang itu takkan bergeser. Bila aku dan kamu dipertemukan lagi, Insya Allah keduanya akan lebih baik lagi. 
Serahkan sisa perjalanan ini padaNya. Aku tahu, dan selalu tahu... keputusanNya lebih indah dari apapun. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews