Kamis, 28 Juni 2012

Tentang pa tah ha ti

Pernah suatu ketika aku merasa hal yang sangat menyenangkan,
lebih menyenangkan daripada makan coklat, lebih enak dari makan ice cream.
lebih menegangkan daripada naik jet coaster, lebih berdebar daripada harus on stage.
lebih dari cukup untuk merasa kenyang, dan tidak perlu makan lagi...
karena sepertinya duniaku telah terisi oleh hal baru. Darah-darahku rasanya tidak perlu nutrisi tambahan untuk bergerak memasuki tiap-tiap nadi. Karena, Sepertinya aku dan dirinya telah sepakat mengikat janji untuk bersama selamanya. itulah saat-saat aku Fall in love. 


So, that's Love. the magic of love. Could make you being another, than forgot where you're place to be.


Kemana kaki melangkah, selalu berada disisinya. Jemari tergenggam, melenggang suka-ria. Bercanda, saling melempar pujian. Indahnya.... tentu kalian pernah merasakannya, bukan ?

Bila aku pernah menceritakan kepada kalian betapa indahnya Nikmat yang bernama Cinta,
maka sekarang akan ku ceritakan sebaliknya Sobat. Karena memang, hidup tak selamanya sesuai seperti yang kita harapkan. Semua sudah diatur dengan baik oleh Sang Penguasa Jagad raya ini, termasuk Penguasa hati kita. ya, bilamana hati yang telah berpadu begitu rekat, harus berpisah ? Apapun yang telah terjadi, rasanya sulit untuk dilepaskan begitu saja. Ya, katakan padaku, bagaimana mungkin kalian melepaskannya begitu saja? bagaimana mungkin kalian meng-ikhlaskannya begitu saja?

Dan inilah kisah tentang si Patah Hati....
Makanpun tak enak, teringat caranya makan. Tidurpun terganggu, teringat caranya tersenyum, bahkan berharap bertemunya dalam mimpi. (meskipun hanya dalam impian) 
Dan, tiba-tiba saja segala aktivitas dipenuhi oleh, wajahnya.
Seprtinya tubuh dan pikiran sepakat, untuk hanya membayangkan ia ada disisiku.
aku jadi tak lapar, dunia rasanya telah berubah jadi senja.

Rasanya seperti makan sepiring penuh Cabai rawit. Pedas. Sedikit saja disinggung masa lalu, lantas seperti ada ribuan jarum menusuk-nusuk hati, membuat pipi kebas, mendorong kelenjar air mata... sekuat menahan untuk tidak keluar, akhirnya harus mengalir begitu saja. Hati itu terluka, sayang. Terluka, karena separuhnya telah pergi. Meninggalkan Separuhnya dengan luka menganga. Rasanya sulit untuk disembuhkan.

Needs a couple of days, months, even years to recovery everything. Despite, can't remove anything.

Cinta bagiku adalah dua sisi mata uang. Disatu sisi, Cintalah yang membuat kalian begitu berbeda. Terlena akan pesonanya. Bahkan, mampu membuat segalanya jadi irasional. Segalanya Indah buatmu, segalanya adalah tentang dia, dan cinta. Sementara sisi lainnya, Cintalah yang membuat kalian begitu berbeda. Terlarut dalam sakitnya, Patah Hati, broken heart. Bahkan, mampu pula membuat segalanya jadi irasional (ada kan orang yang rela bunuh diri lalu mati, karena Patah Hati).

So, that's Love. the magic of love. Could make you being another, than forgot where you're place to be.

Yang paling penting dari Patah Hati adalah, How to maintain your emotion, your feelings.
Bagaimana mungkin, kita tetap bertahan dalam kesedihan? Sementara banyak sekali hal bermanfaat yang dapat kita lakukan.  Bersedihlah, Hari ini saja. Cukup hari ini. Esok, senyummu tentu lebih indah daripada saat kau jatuh cinta, semoga. :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews