Selasa, 26 Juni 2012

Hidup kita Ber-sing-gung-an lhooo

Pagi yang cerah, awal yang baik, insya Allah memang selalu baik untuk memulai aktivitas.
Seperti biasa, bangun pagi, berangkat kantor.
Pagi ini, aku sangat bertekad untuk melatih diri bangun lebih pagi, agar tiba dikantor lebih pagi.
Datang lebih awal, akan sangat baik manfaatnya. Tidak terburu-buru (karena itu salah satu sifat syetan) dan akan lebih tenang. Teringat pesan guruku dulu waktu masih STM, early bird. Artinya, kalau mau sukses yaa harus datang lebih awal. :)

Aku menapakkan kaki di jembatan menuju Shelter Trans Jakarta. Tersenyum. Selalu ingat haddits nabi : "ibadah yang paling ringan adalah berwajah manis pada saudaramu" so, Tersenyum-lah :)
Riang hati ini, ringan langkah ini, dengan wajah se-Ceriaa mungkin. Menebarkan aura positif, semangat, dan sepakat untuk bahagia.


Lantas aku duduk di tempat senyaman mungkin, sebelah dengan temen kantor. Waw.. kesempatan yang jarang sekali bisa bareng dia. Tak lama Bus pun melaju, menuju Kp. Melayu. 
Di Shelter berikutnya, ada seorang bapak yang naik membawa bungkusan. Yang aneh, bapak ini masuk ke Area Khusus Wanita. Bus Gandeng TransJakarta ini memang sudah disediakan Area Khusus Wanita. Sang kenek, biasanya langsung menegur kepada setiap laki-laki yang masuk area ini untuk pindah ke belakang.
Awalnya, aku sebel. tapi, ya sudahlah, gak apa-apa toh juga gak padat.

Perjalanan pun berlanjut. Hingga akhirnya temanku turun, tersisalah satu bangku kosong disebelah kananku. Bapak itu duduk. Ku perhatikan memang wajahnya polos sekali. Sepertinya (maaf) memang tidak mau ambil pusing soal aturan Area-Khusus-Wanita itu. Mungkin juga, gak ngerti kali yaah. hehehehe
Aku tertidur. Tidur-tidur ayam lah. Bangun, merem lagi, merem, merem, merem, Pules. hehehehe
Hingga tiba Bapak disebelahku turun, bangun, lalu menginjak kakiku. 
Aww... aku mengeluh pelan, sebel. Sempat ada rasa sedikit marah. Sejurus kemudian aku memaafkannya. Entah darimana, aku berpikiran sesuatu yang membuatku memutuskan untuk memosting Blog ini.

Tak kurang dari 5 detik saja, aku sudah menetralkan perasaanku. Dari terinjaknya kakiku, aku berpikir bahwa : inilah hidup, selalu saja bersinggungan dengan orang lain, tanpa pernah disengaja, tanpa pernah ada niatan untuk menyakiti, tapi bisa membuat orang lain sakit, tanpa disadari.  

Mengapa ini penting ?
Dalam menapaki hari-hari yang kita lalui untuk mencapai tujuan kita, apapun itu, disadari atau tidak kita pasti akan bersinggungan dengan orang lain, dan membuat rasa tidak suka atau bahkan sakit yang diakibatkan oleh kita.  Padahal, tujuan kita baik, niat kita baik. Ini pernah jadi salah satu wejangan dari Ibuku bahwa : "Niat kita baik, tapi belum tentu orang lain senang, dan mampu menerimanya" tak semua orang berpikiran, sama seperti yang kita pikirkan.


Ini penting, penting sekali untuk perjalanan hidup kita nantinya. Penting untuk menjaga perasaan orang lain. Penting untuk menjaga perkataan dan perilaku kita. Penting untuk menjaga hubungan antar manusia dengan baik (hablumminannas). Karena saat kita telah berusaha dengan baik menjaga hubungan yang baik dengan Allah, Sang Pencipta (Hablumminallah), maka otomatis kita akan berusaha sebaik-baiknya menjaga Hablumminannas. 


Menjalin hubungan yang baik antar manusia telah diajarkan dengan sempurna oleh Nabi Muhammad SAW. Bagaimana beliau memperlakukan orang buta yahudi yang tiap hari mencacinya, namun beliau dengan sabar dan lembut menyuapinya tiap hari. Kisah lain, di hari-hari akhir Nabi Muhammad SAW akan mangkat, beliau mengumpulkan sahabat tabi'in dalam suatu majelis dan bertanya "Apakah aku pernah menyakiti kalian dengan tidak sengaja? Jika ia, maka balaslah sekarang". Kemudian berdirilah seorang sahabat "aku ya Rasulullah. Dulu saat perang, pecutmu mengenaiku, dan aku ingin engkau merasakan hal yang sama". Rasul-pun membuka jubahnya hingga terlihat tubuhnya yang putih bersih dan berkata "Silakan engkau balas perbuatanku itu"... 
Seorang Rasul-pun (yang sudah terjamin masuk Surga), berusaha sekali untuk menjaga perasaan orang lain. Berusaha sekali untuk menjaga, agar tidak ada hal-hal yang mengganjal. Hubungan antar manusia, jika tidak dijaga dengan baik, akan menjadi ganjalan saat yaumil akhir.


Aku Percaya sobat, apapun yang kalian kejar saat ini adalah Sesuatu yang Baik. Tak pernah terlintas dalam benak kalian untuk menjatuhkan yang lain saat kalian ingin menggapai Sesuatu. Tapi, terkadang kita terlalu fokus dengan tujuan kita, hingga melalaikan orang-orang disekitar kita. Hingga membuat orang lain tidak Ridho atas apa yang kita lakukan (sayangnya, ini seringkali terjadi dengan tidak sengaja).
Hidup kita bersinggungan dengan yang lain, So, berusahalah untuk selalu memperhatikan dan menjaga perasaan orang lain. Agar hidup ini penuh berkah. aamiin 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews