Senin, 25 Juni 2012

Senandung Lara

Menemukan note kecil di blog lama. Ini sudah di postingan 2 tahun yang lalu...
Mari kita simak :)

aku sekarang
telah kian lama merindukan sosokmu di daun pintu rumahku
aku sekarang
teramat memimpikanmu kembali datang dalam kehangatan kami


aku sekarang 
teramat merindukan belai lembut, nasihat jitu seorang ayah
akankah lara ini pergi?
setelah sekian lama merindukanmu, tapi nyatanya aku harus pergi

adakah tuan yang baik hati?
adakah hati yang berbalik ?
adakah wajah yang berpaling ?

izinkan hati ini merindukannya, Tuhan.
cabutlah akar kepedihan,
sirnalah air mata


aku hanya mendambakan sebuah senyuman,
pelipur lara hati yang tergores
aku mendambakan cinta dan kasih sayangnya,
walau hanya sedikit,
walau hati ini telah terlanjur di lukainya untuk yang sekian kalinya

takkan ku biarkan hati ini membencinya,
meski harus terluka kesekian kalinya....

Tuhan, berikan aku kebahagiaan,
meski tanpanya lagi dalam hidupku.


it was, really a long time ago. :) 

1 komentar:

  1. Kubur dan pendam dalam2 lara itu dalam kolam keikhlasan dan jangan pernah digali lagi..

    cukup figur dan teladan ayahmu saja yang kau bingkai dalam hati

    BalasHapus

blogger yang baik, selalu meninggalkan jejaknya ;)

my review on goodreads

Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3)Pukat by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars

buku ini membuat saya begitu bergetar. mamak yang galak, tapi penuh cinta dan kasih sayang. bapak yang lembut, namun penuh ketegasan.
mereka adalah contoh orang tua yang baik dalam mendidik anak2nya.

jaman sekarang, masih nemu gak ya orangtua yang kaya mereka ? atau, anak-anak macam pukat ?

View all my reviews